Dahulu kala, saat khilafah islamiyah menguasai hampir sepertiga tanah di
bumi, pasukan mereka dikenal sebagai pasukan yang tangguh. Orang-orang
Byzantium kurang lebih mengatakan bahwa pasukan Muslim tidur paling sedikit dan
bangun lebih awal, sehingga pasukan Byzantium selalu kewalahan menghadapi
pasukan Muslim. Orang-orang Persia terkejut mereka dapat dikalahkan pasukan
‘miskin’ karena begitu solidnya, sampai-sampai bejana air yang jatuh ke sungai
saja, dicari oleh semua pasukan, apalagi jika satu orang di antara mereka
dibunuh, betapa besar kemarahan yang dibayangkan.
Pasukan yang dipimpin
Khalid bin Walid terus melaju tak terkalahkan hingga menguasai Persia dan
Negeri Syam. Begitu juga saat pasukan pimpinan Shalahuddin al-Ayyubi merebut
kembali Al-Quds (Palestina) dari tangan orang-orang Nasrani. Jangan lupakan
Muhammad Al-Fatih sang penakluk Konstantinopel, sebuah negeri yang tak
terkalahkan berabad-abad lamanya, temboknya tak bisa ditembus berabad-abad
pula.