Cinta itu
makhluk-Nya yang tak berwujud. Kehadirannya tak pernah dinyana, namun tiba-tiba
terasa ada kekuatan yang mengalir dalam tubuh, merapat ke hati sesiapa yang
didatanginya.
Cinta itu ilmu
terapan, bukan teori. Seringkali ilmu terapan sulit dijelaskan oleh teori,
namun mudah dilakoni dengan baik, hingga rampung seperti apa yang diinginkan. Begitulah
cinta, meski tak pernah bisa dijelaskan dengan baik oleh ilmuwan sekalipun,
ianya begitu mudah diungkapkan, atau diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Cinta itu belajar.
Belajar memahami, belajar tahu diri, belajar mengasihi, belajar memberi,
belajar menerima, belajar berkata baik, belajar berlaku sopan, belajar hidup
yang mulia, belajar ikhlas, belajar sabar, belajar ikhtiar, belajar tawakal,
belajar bertanggung jawab. Belajar apapun yang tidak dipelajari di kelas-kelas
yang mengajarkan mata pelajaran sampah.
Cinta itu seperti
ilmu. Bila diberikan tidak berkurang justru bertambah. Seorang guru tidak akan
menjadi bodoh bila ia terus mengajar. Justru dari kegiatan mengajar itu ia
menjadi lebih banyak belajar dan menjadi lebih pintar; bila ia ikhlas. Pula halnya
cinta, apabila yang mencintai dengan ikhlas tanpa terjerat nafsu, maka yang
didapati hanyalah bertambah-tambah cintanya, teriring dengan hadirnya ketenangan
batin yang didambanya.